Korban penipuan lembaga pendidikan bahasa asing Global Bahasa (GB), mendesak Polda Metro Jaya untuk menindaklanjuti laporan yang telah mereka buat ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK).
“Kami mengharapkan sikap proaktif dari kepolisian. Karena kedua owner lembaga pendidikan ini yaitu Walter Nagawijaya dan Chris Wongso sudah melarikan diri dengan membawa sejumlah uang hasil pembayaran para siswa,” ujar kuasa hukum para korban, Fajar Marpaung, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (17/6).
Modus penipuan yang dilakukan lembaga bimbingan bahasa asing itu awalnya adalah membuka booth di Ciputra Mal, Cibubur, untuk menjaring para siswa. Dengan membayar Rp 7 juta, para siswa pendaftar bisa belajar berbagai bahasa asing selama satu tahun penuh.
“Namun saat kegiatan belajar mengajar baru berjalan 3 bulan (Maret-Mei 2015) tiba-tiba kegiatan berhenti saat tanggal 1 Juni. Alasan penghentian kegiatan belajar mengajar itu karena gurunya belum digaji selama beberapa bulan,” lanjut Fajar.
Oleh karena itu, kedua pemilik lembaga pendidikan itu diduga telah melarikan uang pendaftaran yang telah dibayarkan.
“Kami juga sudah berkomunikasi dengan komisioner pendidikan KPAI, Susanto, tanggal 12 Juni lalu. KPAI pun sudah menyampaikan surat ke kepolisian untuk segera menindaklanjuti laporan kami,” ujarnya.
Beberapa milyar rupiah dicuri oleh korban Global Bahasa
tbilanguageschool 
Saya mencurigai bahwa dana sebenarnya masih ada dan digunakan untuk mendanai Dunia Bahasa karena mungkin ini cara membangkrutkan perusahaan untuk bisa mendapatkan hal yang lebih besar. Masih ingatkah dengan kasus B**I , Saat ini owner dari perusahaan tersebut memiliki saham di paling besar di salah satu bank di Indonesia bernama *****H* . Bayangkan sebuah bank yang bangkrut merugikan negara 1.1 Triliun BLBI lalu mendirikan bank lagi di Indonesia. Aneh bukan ? Semuanya bisa terjadi di Indonesia , Itu adalah bank. KALAU skala yang lebih kecil seperti Global Bahasa dan Global Bahasa Speak Easy akan lebih mudah untuk dialihkan ke Dunia Bahasa saja semua dana yang ada.
Ini adalah keanehan yang sangat – sangat harus diungkap , ingat pasti ada jejak yang ditinggalkan dalam sebuah kejahatan seperti foto misalnya ada apa dalam foto yang dimiliki jenty ada foto Jenty , Marcel , beberapa guru bersama Walter. Foto jenti bersama Riswanda.
Aneh dan sungguh aneh , semuanya harus diungkap secara jelas dan media Indonesia harus mengangkat kasus baru ini. Tidaklah mungkin sebuah konspirasi politik dagang akan berujung kepada kebaikan , semua perdagangan yang memiliki ilmu politik akan berujung kepada mala petaka pelanggan , masih ingatkan kalian dengan kasus Batavia Air ? Sebelum bangkrut semua gedung dan aset Batavia Air dijual dan seminggu kemudian Batavia Air dinyatakan Pailit. Masih ingatkah dengan kasus Adam Air ? Gedung kantornya di Jakarta Barat yang tiba – tiba dijual dalam sebelum dinyatakan pailit oleh pemerintah RI.
Mari kita semua lebih waspada , karena berdasarkan pengamatan saya masih akan ada kursus – kursus macam – macam bahasa yang akan merugikan masyarakat seperti http://WWW.ILCCOURSE.COM , http://WWW.DUNIA-BAHASA.COM , http://WWW.7languagescenter.com http://www.mywlacademy.com
Semuanya harus diungkap karena penjahat sekelas Riswanda , Walter Nagawijaya , Chris Suryo Wongso , Fenty Teekla Firdaus Sugama akan mungkin sekali meletakkan dana – dana hasil tipuan mereka dalam tempat – tempat kursus tersebut.
Salam tegas , dari : Budaya dan Budayawan Bangsa
Saya adalah korban dari Global Bahasa Speak Easy.
Ketipu 33 Juta , Kasian bangetkan saya. Janda . anak 2 kehilangan uang 33 juta. ke om om hidung belang dari mukanya tukang selingkuh itu. Kemaren aku ke Dunia Bahasa katanya sih ga ada sangkut paut tapi pass tanya kok ada foto walter di dunia bahasa dibilangnya itu foto palsu , tapi mohon diberikan penjelasan dari mana foto itu website ini bisa dapat , masak foto palsu tapi kok keliahatannya asli ya?