Masih ingatkah, hal yang paling panas dalam minggu ini adalah alkisah tentang hubungan sexual antara murid kursus bahasa dengan guru bule yang ada bahkan hubungan ini terkadang melibatkan orang tua murid juga.
Tugas seorang guru adalah mendidik dan mengajarkan tentang ilmu pengetahuan untuk dikuasai oleh pihak murid tetapi apa jadinya jika hubungannya melebihi dari trasnfer ilmu, bahkan transfer benih–benih cinta yang dapat menghasilkan buah cinta. Apakah inikah yang dijadikan sebuah pacuan dari pendidikan bahasa pada jaman sekarang.
Hubungan percintaan bukan saja dimulai dari kursus multi bahasa melainkan sudah ada sejak lama , pernah sebuah artikel saya membaca sebuah kursus inggris internasional di kawasan barat utara jakarta menjalin hubungan terlarang , seorang guru bule sebut saja Gareth namanya berasal dari Kanada dengan seorang anak SMA sebut saja namanya Caca. Hubungan terlarang itu dijalaninya sampai sang guru kembali ke negaranya menjadi pekerja pembangunan gedung kembali di Kanada.
Pada jaman sekrang ini khususnya di blog ini saya baca sudah banyak sekali posting yang terlalu vulgar dari para murid – murid lembaga pendidikan, Bahkan pembicaraan sudah mencapai ukuran alat vital sang guru. Wow! Cukup berani, bukan? Tetap saja semua ini bukan kesalahan dari lembaga kursus maupun orang tua, kenapa ? Karena pada dasarnya sexs adalah kebutuhan manusia dan laki–laki memiliki daya tarik sendiri dan wanita memiliki daya tarik sendiri , tetapi jika terlalu mudah jatuh pada cinta maka, harga diri seorang manusia juga dapat dikatakan sangat murah dan rendah.
Kita ambil positifnya. Bagi orang tua mari berikan pengawasan kepada anak – anak agar mereka tidak jatuh pada hubungan cinta yang berujung kepada hubungan sexual dengan guru mereka.
Sekian dan Semoga bermanfaat.
Good agree