Riswanda, pemilik Global Bahasa, dilaporkan puluhan orang ke Polda Metro Jaya. Riswanda dilaporkan lantaran diduga melakukan penipuan berkedok sekolah bahasa.
“Intinya dia melakukan penipuan dengan membuka tempat sekolah bahasa,” kata Wartono, seorang korban, saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (27/5/2015).
Wartono menuturkan, Riswanda mengelabui korbannya dengan cara menggaet customer agar masuk ke tempat sekolah bahasa, Global Bahasa. Usai pembayaran dan tanda tangan kontrak, sekolah bahasa tak berjalan sesuai perjanjian.
“Ada yang sudah bayar tapi belum masuk kelas. Ada yang sudah masuk kelas, tapi cuma beberapa kali,” kata dia.
Global Bahasa menarik customer dengan memberikan penawaran yang menarik. Misalnya, dapat belajar tujuh bahasa sekaligus, yakni Prancis, Jerman, Korea, Jepang, Inggris, Mandarin dan Indonesia dengan biaya murah.
Tak hanya itu, Global Bahasa menarik customer dengan membuka boot di Mall Daan Mogot dan Tangcity. Dalam brosurnya, mereka menampilkan gedung sekolah bagus dan besar di daerah Taman Palem dan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Menariknya, setiap korban dikenakan harga yang berbeda. Ada korban yang membayar Rp6 juta, Rp8 juta, bahkan sampai Rp31 juta untuk satu tahun belajar. Pembayaran pun dilakukan di depan atau saat pendaftaran.
“Jadi kita harus bayar di depan, waktu mau kontrak itu langsung digesek (pembayaran kartu debit). Saya sih merasa kayak dihipnotis saat itu, karena langsung enggak sadar. Waktu sadar sampai di rumah minta balik uangnya udah nggak bisa,” kata Hetty, korban lain yang membayar Rp31 juta buat dua anaknya.
Riswanda pernah dilaporkan oleh para korbannya ke Polres Jakarta Barat. Lelaki yang diketahui mantan sales marketing itu pernah ditahan. Namun penahanan hanya bertahan 1×24 jam.
Kala itu polisi tidak bisa menahan Riswanda lama lantaran para korban tidak memiliki banyak bukti. Usai dilepas, kini Riswanda menghilang.
Tak hanya itu, meski sudah bermasalah, Riswanda mencoba membuka sekolah bahasa yang sama dengan nama berbeda. Bahkan, Riswanda dan timnya berani berjualan di mall yang sama.
“Dia ganti nama jadi Speak Easy. Padahal mah sama. Orang orangnya juga sama,” ujar Edo, salah seorang korban.
Sampai saat ini ribuan orang sudah menjadi korban Global Bahasa. Salah seorang korban berharap hal ini tak lagi terulang.
“Kita sih berharapnya ini enggak ada lagi, karena kasihan anak kita mau pinter, malah begini,” kata seorang korban yang tak mau disebut namanya.
Tittle : Sindikat Penipuan Trio Ex-Celebrity (Fit) di Kursus Bahasa
Fenty Teekla Firdaus Sugama , Riswanda , dan Husein Sastranegara adalah mantan petinggi di Celebrity Fitness Indonesia cabang EX Plaza Indonesia. Setelah mereka keluar dari Celebrity Fitness karena merasa bahwa manajemen celebrity fitness kurang memuaskan mereka , maka mereka berpindah untuk membuka sebuah kursus Bahasa dengan tipe 8 bahasa 1 harga dengan komitmen untuk maju bersama walaupun pada akhirnya hanya Husein Sastranegara dan Riswanda yang menyatukan perusahaannya dalam International Language Center Group.
Fenty Teekla mendirikan Global Language Center bersama suami tercinta yaitu Yuda Firdaus Sugama , keluarga terpandang yang tinggal di kota Bogor.
Riswanda dan Husein Sastranegara mendirikan International Language Center Group (ILC Group) dimana untuk memisahkan antara tempat kursus menjadi 2, Untuk yang Middle Class mereka bisa belajar di Global Bahasa Speak Easy “International Language Center” dan yang kelas up di International Language Center. Dimana yang saya ketahui dari temana saya bernama *A*H**L mengatakan bahwa ILC tidak akan bangkrut karena ada 2 keuangan besar di ILC tersebut dimana mulai tercium sampai ke bawah bahwa ada hubungan dengan Husein Sastranegara dengan Riswanda.
Beberapa bulan tepatnya di bulan Maret 2015 , Manajer ILC bernama D***I di Jakarta Selatan mengatakan kepada teman saya bahwa nanti akan salah satu dikorbankan untuk menyelamatkan perusahaan , dan tepat pada 28 Mei 2015 ada laporan besar di Polda Metro Jaya. Inikah korban yang ada ? Korban yang diturunkan untuk menyelamatkan 1 perusahaan induk dengan 9 Cabang .
ILC memiliki operational cost yang sangat besar yaitu sewa di Mall Ciputra 1 Bulan adalah 125 juta , Mall Karawaci Supermall 186 Juta , MOI 89 juta , La piazza 145 Juta , bayangkan jika omzet seperti kelapa gading hanya 500 juta untuk 2 cabang bagaimana dengan operational gaji pegawai dan lain – lain. Maka diputuskan untuk dana dipindahkan ke keuangan pusat ILC dan salah satu yang berkorban menghilang selama 1 tahun dan setelah itu kasus itu akan hilang dengan sendirinya.
Husein Sastranegara dikenal cukup pandai dan hal ini yang membuat Fenty Teekla Firdaus Sugama enggan berbisnis dengan Husein karena takut dibohongin , namun dibalik kebangkrutan Fenty ternyata banyak hal yang mencurigakan sekali , da masih dalam tahap investigasi.
Mohon dirangkum oleh moderator
ILC Head Office
Tanjung Duren Timur VI No. 2
Jakarta Barat
The people name is David Lewis from United Kingdom , He is Teacher Manager of PT Dunia Bahasa International , under Dunia Bahasa ILC.
I am afraid if in that school the teacher do sex with the student or parents. Because it is dangerous for Indonesia Education. David Lewis has married yet with Indonesian Muslim Girl the name is Nova.
My friend in Dunia Bahasa ILC told that the Boss , which is Jenty have affair with Dutch Guy the name is Marcel Stall and Jenty and marcel is not married yet but they stay in one home together and that is not good in Indonesia , that’s why the boss like that and the staff is like that. He even make porno website about naked Indonesian girl.